Mendaki Gunung Lawu, Sky is the limit!

Alhamdulillah saya masih selamat kali ini, hahaha bukan berarti apa-apa tapi karena kali ini sungguh perjalanan yang menantang, semacam time traveller ataupun bisa saja anda sebut saya gila!
Perjalanan kali ini dimulai dari jogja seperti biasa. Tapi ada yang tak biasa. Saya dari jogja naik motor sendiri sampai basecamp cemoro kandang. Hiks..semua planning berubah ketika saya berangkat dari jogja jam 21.00 (bayangkan sampai basecamp jam berapa? ditambah makan malam di solo lho!)

Cemoro kandang yang lagi rame banget pendaki dengan parkiran yang penuh sehingga motor saya relakan kedinginan kena embun.

Oke perjalanan dimulai. Start dari cemoro kandang pukul 02.00 (tergila sepanjang saya naik gunung dengan kondisi belum tidur) alhamdulillah dari basecamp ini ada yang bareng jadi cukup mantep lah. Tapi ya sama saja, di perjalanan akhirnya bagai motor tanpa spion, ya ga pernah tengok belakang jadi ya ngebut duluan seperti lupa daratan.

Image

Sepanjang perjalanan dari basecamp sampai pos 2 cukup panjang, setiap hampir sampai di pos saya menunggu barengan gara-gara kesalahan besar baca blog cerita misteri gunung lawu jadi saya saranin kalau mau naik gunung, mending ga usah cari info-info yang mistis. Perjalanan sampai pos 1 memakan waktu 1 jam dan ternyata di pos ada yang ngecamp. Istirahat 15′ dan akhirnya lanjut lagi ke pos 2 dan perjalanan cukup dibikin kaget dengan menemukan 3 orang yang tidur cuma pakai SB dipinggir jalan. Karena saya jalan sendirian ya cukup kaget. Pukul 04.20 sampailah saya di pos 2. Pos 2 kali ini berbeda kondisi dengan saat pertama kali saya naik gunung lawu ini, Ternyata sudah roboh dan digantikan dengan shelter gubug kayu.

Di pos 2 ini, saya dan kloter barengan istirahat disini, dingin terasa amat sangat dan akhirnya saya masak mie untuk dimakan bersama-sama itung-itung kurangi beban karena target saya adalah hargo dalem dimana ada warung disana. (padahal planning awal mau camp disana).

Image

Selepas shalat subuh dengan kaki gemetar menahan dingin, akhirnya perjalanan dilanjutkan, ke pos 3. Indahnya landscape lawu selatan, entah apa namanya. membuat saya berhenti untuk melepas kantuk dengan memotret pemandangan yang indah tersebut. Selanjutnya saya melewati pos bayangan dimana saya teringat dengan foto berikut, ketika pertama kali mendaki gunung lawu.

Pertama Mendaki Lawu di Pos Bayangan

Pertama Mendaki Lawu di Pos Bayangan

Sepanjang jalan menuju pos 3 saya sering ambil shortcut yang membuat kenangan ketika pertama ke lawu begitu terasa, untung beda kondisi, kalau dulu hujan sekarang ngantuk banget! akhirnya saya sampai di pos 3 pukul 08.30 karena track yang cukup jauh dari pos 2.

Istirahat di pos 3 disana bertemu dengan anak d3 ekonomi tapi ternyata bukan anak palafne, dan ketemu anak geografi. duduk melepas lelah dengan nyemil kurma, akhirnya lanjut lagi menuju target hargo dalem (gara2 laper) haha.

Image

Akhirnya dari sinilah saya benar-benar diuji iman nya, karena selain sudah sepi ga ada partner jalan, kali ini track bebatuan mulai dilahap. Shortcut yang semakin menggila saya pilih daripada jalan muter jadi lama dan beberapa kali harus merayap dikit (lebay) untuk melewati pohon yang tumbang. Pemandangan semakin indah karena perjalanan ini cukup terik menyinari lereng gunung yang hijau.

Akhirnya sampai juga di pos 4 ya, jadi karena saya kecapekan tapi masih tanggung akhirnya obat satu-satunya adalah narsis dengan landscape siluet 4 gunung yaitu merapi, merbabu, sumbing (yang cuma keliatan puncaknya) dan mungkin sindoro (yang udah ga jelas itu mana).

ImageImage

Lanjut perjalanan 09.45 an dan mulai bertemu dengan rombongan yang mau turun dari puncak, sepanjang bertemu pasti tanya, “sendirian mas?” awalnya saya jawab dengan senang hati ada kok yang dibelakang..tapi lama-lama karena pertanyaan nya monoton akhirnya saya jawab, kan sama kamu jadi ga sendiri hahaha.

Kantuk tak tertahankan akhirnya saya harus menyerah untuk tidur sejenak di pertigaan antara hargo dalem dan hargo dumilah. saya sempatkan tidur untuk 30 menit kurang untuk sekedar mengisi tenaga. Matras terbentang, badan merebah.

Pukul 11.00 akhirnya summit attack dan perjalanan ini semakin gila karena saya berjalan saat terik tapi udara dingin. 30′ akhirnya hargo dumilah sampai juga. Langsung saya duduk melemaskan otot-otot yang kaku dan bercengkrama bercanda dengan anak teknik lingkungan UPN yang berlima orang. Cukup ramai suasana di puncak tak seperti dulu ketika saya pertama kali sampai puncak ini.

Image

Akhirnya pukul 13.00 lanjut ke hargo dalem untuk makan siang dan tidur siang. Mbok yem ya warungnya namanya. Uniknya gunung lawu itu karena ada warungnya jadi packing utama adalah bawa uang agar bisa makan disini.

Lagi-lagi tidur untuk membalas dendam jam tidur yang hilang. dan pukul 14.15 saya mulai turun via cemoro sewu. No comment sepanjang perjalanan pulang karena track bebatuan yang tersusun secara random dan cukup terjal. Satu yang pasti, saya ga bakal mau naik via cemoro sewu kalau tracknya seperti itu. Tapi saya salut dengan rombongan yang naik untuk bertapa, mereka bahkan tak memakai alas kaki, mungkin karena tingkatan spiritualnya sudah tinggi sekali.

Tapi perjalanan pulang sungguh memompa adrenalin, lari turun adalah pilihan gila ketika lewat cemoro sewu. Sayapun sempat hampir terperosok kalau tidak ketemu dengan pohon dipinggir jalan. Stopper satu-satunya yang saya andalkan karena kaki saya remnya sudah blong.

akhirnya perjalanan gila 2 jam sampailah di basecamp cemoro sewu. dan saya istirahat melemaskan kaki yang mengeluarkan asap. (Semacam full speed hahaha) dan lanjut ke masjid sebentar untuk shalat dhuhur dan ashar. Perjalanan ditutup dengan berjalan kaki untuk ke cemoro kandang mengambil motor.

dan perjalanan sampai jogja diwarnai kegalauan dan asap bus malam yang pekat akhirnya pilihan untuk makan malam di prambanan. Entah kenapa saya menyukai kenangan, entah itu spot makan, spot jalan-jalan dsb.

Entahlah yang pasti saya percaya, puncak gunung selalu setia menunggu.

Image

Burung Jalak yang ramah,

ImageImageImageImage

 

2 thoughts on “Mendaki Gunung Lawu, Sky is the limit!

Tinggalkan komentar